Alhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah semata. Semua sanjungan, pujian, dan penghargaan sesungguhnya hanya untuk Allah, Tuhan smesta alam, yang berkat nikmat yang telah Ia karuniakan kita semua mempunyai kesempatan hidup di dunia ini untuk mempersiapkan bekal kita menuju kehidupan yang sesungguhnya yakni alam Akhirat.
Selawat serta salam tidak lupa kita haturkan untuk baginda besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang melalui perantara perjuangan hidup-mati beliau lah kita dapat merasakan manisnya iman dan Islam. Beliau selalu memikirkan umatnya meskipun umatnya banyak sekaali yang sudah melupakan beliau dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagaimana yang kita temui pada zaman sekarang.
Kemarin sore, Sabtu 6 Mei 2017, angkatanku dikumpulkan di ruang Audio Visual oleh pak Away dalam rangka berbagai pengetahuan sebai bekal kami memasuki dunia perkuliahan yang ditandai dengan acara pelepasan yang insyaallah akan dilaksanakan tanggal 13 Mei 2017-yeay-. Meskipun suasana sore kemarin hujan yang cukup lebat, kami tetap berusaha datang menuju AV karena rasa ingin tahu yang tinggi.
Pada awal sesi pak Away bercerita tentang suatu kejadian di sekolah tercinta ini pada sekitar tahun 1999 yang dimana pada masa itu gerakan paham NII (Negara Islam indonesia) sedang gencar-gencarnya menyebarluaskan pemahaman sesat mereka. Pak Awaypun memulai ceritanya...
Sebut saja kakak M, seorang sekretaris OSIS pada saat itu, ia terlihat sering terlihat dengan adik-adik kelasnya mengkaji sebuah kitab. Ia kadang terlihat di masjid, kelas, kantin, dsb. sedang memberi penjelasan. Pada awalnya pak Away tidak menaruh kecurigaan apa-apa tentang aktifitasnya tersebut karena dianggap wajar seorang kakak kelas mengajari adik juniornya.
Namun, keadaan brubah ketika ada salah satu murid yang mendatangi pak Away malam hari di kamar beliau di gedung G. Murid tersebut bercerita bahwa sedang ada masalah dengan kakak M. Usut punya usut maka terkumpullah sekitar 17 murid yang terdiri laki-laki dan perempuan yang mengaku mengikuti kajian kakak M tersebut.
Pada suatu waktu ketujuh belas "korban" tersebut dikumpulkan di ruang guru untuk dimintai keterangan tentang apa yang terjadi di dalam kajian kakak M tersebut. Jawaban yang diberikan oleh masing-masing "korban" berbeda-beda tergantunga tingkatan yang telah mereka peroleh dalam kajian kakak M tersebut. yang jika diambil beberapa hal yang krusial adalah sebagai berikut.
1. Orang yang tidak sealiran dengan kita adalah KAFIR
2. Kita dilarang memberi kasih sayang atau informasi sedikitpun kepada orang kafir (tidak sealiran-red). Dalam hal ini kakak M "memperkosa" surat Al-Mumtahan ayat 1.
3. Untuk menebus dosa yang telah diperbuat siap bayar berapa sebagai "uang hijrah"
4. dan sebagainya.
Jika kita kritis tentu saja ajaran-ajaran di atas sanagt bertentangan dengan rasionalitas dan aqidah Islam yang benar. Dalam segi irrasionalitas, bagaimana mungkin dosa yang telah kita perbuat dapat kita tebus hanya dengan membayar sejumlah uang. emang lu pikir bisa ngelakuin jual-beli dosa hah?. Dan dalam ketidak sesuaian dengan akidah islam yang benar adalah kita sebai muslim jika ingin dosanya diampuni maka hendaklah bertobat. Usut punya usut ternyata uang yang ditarikin dari masing-masing "korban" dikirim ke "madinah" yang merupakan sebuah ma'had di daerah Indramayu.
Inti dalam pertemuan ini adalah:
Kalian boleh mengikuti kajian apapun yang ada di kampus asal kalian perhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kajian yang kalian ikuti tidak dengan mudah meng-KAFIR-kan sesama muslim lainnya
2. Tidak menga-KAFIR-kan orang tua
3. Tidak narikin duit untuk keperluan yang tidak jelas alias tidak ada laporannya tapi kalo kaya kas atau uang konsum ya wajar
Wallahu a"lam bishowwab
Semoga kita semua terlindungi dari paham-paham sesat yang sekarang ini sedang gencar-gencranya mencari korban baru. Aminnn.
Posting Komentar