Jujur adalah satu kata yang telah kita dengar sejak kecil. Kata ini dalam hampir segala kondisi selalu merepresentasikan pihak "Baik" daripada pihak "buruk". Kejujuran merupakan salah satu aspek terpenting dalam hidup kita yang jika diterapkan secara bersama dapat dipastikan akan menciptakan sebuah lingkungan sosial yang sangat baik dan kondusif untuk menjalani hidup penuh kedamaian dan kehangatan.
Saya sangat senang dengan salah satu anugerah-Nya yang telah membawa saya ke sebuah tempat yang luar biasa menakjubkan dalam hidup saya. Tempat itu tidak lain adalah sekolah tingkat atas saya yang sedang saya selesaikan saat ini.
Pada saat pertama kali mendengar cerita tentang sekolah ini saya langsung tertarik untuk menjadi salah satu alumninya selepas saya menyelesaikan studi saya di tingkat pertama tepatnya di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur. Setelah berusaha keras dan berdoa yang tiada henti pada setiap kesempatan yang mungkin saya gunakan alhamdulillah saya dapat menjadi salah satu siswa dari sekolah yang luar biasa ini. Salah satu ketakjuban saya pada sekolah ini adalah tingkat kejujuran dalam atmosfer kehidupan sehari-harinya. Sebagai alumni sebuah pondok pesantren, tentunya saya sudah dicekokin dengan segala macam ilmu-ilmu agama yang salah satunya sangat menjunjung tinggi hakikat kejujuran.
Di sekolah ini kami sebagai siswa sangat dipercaya untuk mengelola kehidupan kami sendiri melalui pengurus OSIS yang diberi kesempatan untuk mengelola ritme kehidupan para siswa-siswi secara leluasa. OSIS di sekolah ini sangatlah berbeda dari OSIS yang selama ini saya pahami dan alami, dulu setahu saya OSIS hanyalah mengorganisir acara-acara kecil seperti class meeting dsb tetapi, OSIS di sekolah ini diberi kepercayaan cukup besar untuk mengelola seluruh aktifitas siswa sehari-hari dan hebatnya hal-hal tersebut dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.
Tak ada gading yang tak retak itulah sebuah pepatah yang saya rasa selalu tepat untuk mengintropeksi setiap kelebihan yang dimiliki. Pagi ini, seluruh siswa-siswi dikumpulkan di lapangan ucara seusai kegiatan sholat dhuha dalam rangka "Monday morning" pengarahan dari tim tata tertib dari guru. Di sini, saya dan teman-teman kelas tiga ang lain serasa ditampar lumayan keras dengan dipnggilnya salah satu kelas dari angkatan kami untuk maju kedepan dengan dakwaan telah melanggar tata tertib madrasah yaitu kembali ke madrasah melewati jam yang telah ditentukan yaitu jam tiga sore.
Hal ini sangatlah membuat kami khususnya saya agak canggung karena ini menunjukkan sisi negative kami. Dimana hal itu sebenarnya merupakan kewajaran (mungkin) bagi beberapa orang teman saya bahwa kelas tiga memang sedikit-banyak agal bandel. Saya hanya menitik beratkan kepada perubahan sikap guru BK sekolah kami yang berkata kepada saya bahwa ia sudah tidak percaya lagi dengan angkatan saya karena tidak amanah dalam menggunakan kepercayaan yang telah ia berikan. Sebenarnya beliau tahu bahwa hal tersebut adalah wajar dilakukan oleh siswa-siswi tingkat akhir. Namun, hal itu menjadi sesuatu yang berbeda jika sampai dikasuskan oleh sekolah menjadi sebuah tindakan pelanggaran terhadap tat tertib yang ujung-ujungnya sekolah juga akan memberikan sedikit-banyak teguran kepada beliau.
Namun, beliau berkata bahwa seharusnya kami bersyukur karena meskipun baru melakukan sebuah pelanggaran yang kecil sudah mendapat teguran yang lumayan dari Allah sehingga kita menjadi akan lebih berpikir ulang untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran yang lebih besar lagi dan mempunyai kemungkinan untuk merugikan berbagai pihak yang lebih banyak lagi. Semoga kita semua menjadi insan-insan yang lebih baik daripada sebelumnya dan menjadi insan cendekia yang dapat memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan oleh umat manusia selam ini. amin..... Wallahu A'lam Bi Showwab
Posting Komentar