Musuh yang Nyata

Seringkali dikatakan syetan, iblis dan sebangsanya adalah musuh yang nyata. Jujur, aku sering bingung apa maksudnya? Bukankah syetan merupkan makhluk ghaib? Lah gimana bisa jadi nyata bagi manusia padahal kita manusia kan gak bisa melihatnya. Namun, setelah sekian lama menggantung akhirnya sedikit demi sedikit aku mulai memahami apa maksdunya.

Dalam dunia ini sesungguhnya hanya ada dua kubu yang saling bertolak-belakang, Haq dan Bathil. Kedua hal ini akan senantiasa bertempur, bermusuhan, tak pernah mungkin bersatu dan saling mengalahkan satu sama lain. akan tetapi, perlu diingat bahwa nanti pada akhirnya yang akan berdiri sebagai pemenang adalah al-Haq. Kenapa aku berkata demikian? Karena aku berimana kepada Allah tuhan yang Maha Esa dan Maha Perkasa.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah sekarang sebenarnya aku berada di pihak mana? Tentu saja jika aku ditanya soal itu aku akan menjawab ingin menjadi bagian dari pihak yang Haq. Eits, kita juga harus jujur apakakh setiap kelakuan, perbuatan, cita-cita, motivasi, track record, niat di hati semuanya selaras dengan perinsip-prinsip dari al-Haq itu sendiri?

Aku telah memproklamirkan ketaatanku pada kebenaran dan tentu saja akan selalu membawa pada kebaikan dan keselamatan. Komitmen ini perlu diuji konsistensinya dan dievaluasi setiap saat sampai mati mengakhiri siklus tersebut. Konsekuensinya memang cukup berat. Dan itu setimpal dengan balasan-Nya. Aku sudah masuk-nyebur maka totalitas abdikan diri untuk menebar kebaikan dan memerangi kebathilan sebuah keharusan agar tak menyesal kemudian.

Sejak berabad-abad lalu musuh selalu membuat akal bulus dan strategi untuk menang. Bahkan hingga saat ini. Masa kita masih berleha-leha saja menanti kekalahan yang menyakitkan ? Aku teringat perkataan teman SMP ku
Hey, hidupmu serius banget sih? main-main sebentar lah
Oh ayolah emang hidup ini main-main? JELAS TIDAK! ini saatnya menjadi hamba-Nya yang terbaik dan paling bermanfaat. Buat apa? Tentu saja untuk mendapat ridha Allah. Semoga segala upaya, kesusahan yang aku rasakan dan lakukan mampu menjadi penyebab turunnya Ridha-Nya kepada ku begitu juga kalian. Amin.

07-04-2018
Pacet, Mojokerto.

Seorang hamba yang ingin medapat Ridha-Nya

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search