Tulisan ini aku tulis pada tanggal 08 Februari 2015 ketika masih duduk di kelas 10 (S)MA. Aku ingat kalo tulisan ini merupakan salah satu tugas akidah-akhlak dari ustadz Away Baidhowiy.
Sewaktu SMP saya ada kegiatan perkemahan empat hari berturut-turut di bumi perkemahan Coban Rondo di kota malang. Bumi perkemahan Coban Rondo masih seperti hutan, karena masih dingin dan hijau banget kawasannya. Kami berkemah di salah satu tempat yang telah disediakan oleh pengelola. Walaupun tempat yang kami gunakan telah disiapkan oleh pengelola, tetap saja kawasan yang kami gunakan seperti hutan belantara jadi kami harus mendirikan tenda, menggali parit disekitar tenda, lalu membuat pembatas dari tali, menaburkan garam di sekitar tenda, membangun dapur umum, dll.
Layaknya di hutan di Coban Rondo pun banyak suara-suara serangga yang saling bersahut-sahutan, monyet-monyet berkeliaran, dan tak dapat dipungkiri banyak makhluk halus yang mendiaminya juga karena bagaimanapun bumi perkemahan Coban Rondo tetap saja sebuah hutan yang sepi dari hiruk-pikuk kehidupan manusia.
Pada siang hari di hari ketiga seperti biasanya sekolah saya mengadakan hiking bersama yang kebetulan pada waktu itu tujuannya adalah Coban Manten yang terletak diatas Coban Rondo. Kami berangkat pagi hari dan sampai disana sekitar 2 jam perjalanan yang penuh rintangan karena kita harus melewati hutan belantara yang masih banyak pohon dan semak belukar, tidak hanya itu kami pun harus melewati sungai, memanjat tanah yang lebih tinggi, melewati ladang para penduduk, berjalan di tepi jurang, berjalan di lumpur, dll.
Walaupun kami ditemani pemandu dari penduduk sekitar bukan berarti perjalanan kami mulus-mulus saja tetapi sangat menantang dan melelahkan ditambah lagi kami harus kembali lagi ke perkemahan melalui jalan yang sama pula jadi waktu total perjalanan kami sekitar 4 jam itupun belum dihitung saat kami bermain, beristirahat, serta makan siang di Coban Manten jadi kira-kira kami sampai kembali di perkemahan saat setelah dhuhur. Dan Alhamdulillah sampai hari terakhir berkemah kami baik-baik saja tidak kekurangan sesuatu apapun dan kami tetap sehat wal afiat.
Saya pribadi sangat bersyukur kepada ALLAH SWT karena Dia menjaga saya dan teman-teman saya selama kami berkemah. Bagaimana tidak??? karena kami berkemah di tengah hutan yang didalamnya banyak sekali ular, kalajengking, lintah, serangga yang menggigit serta jin-jin yang tinggal disana. Tetapi dengan izin ALLAH kami menjalani perkemahan dengan aman-aman saja. Andaikata ALLAH tidak menjaga keamanan kami niscaya banyak dari kami yang terserang binatang-binatang yang ada di hutan atau kami kerasukan jin-jin atau bahkan kami terseret arus sungai saat atau terjatuh ke jurang saat hiking ke Coban Rondo. Tetapi alhamdulillah ALLAH menjaga keamanan kami semua.
Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan kita sebagai makhluk ALLAH SWT sepatutnya meniru sifat ALLAH yang satu ini dengan cara tidak mengganggu teman, menjaga barang mereka saat mereka sedang berpergian, tidak menggosob/mencuri barang teman kita, tidak mengancam teman kita dll.
Cupu banget ya tulisannya haha. ya walaupun sekarang juga 11-12 sih tapi aku tetep suka nulis kok. kasih saran ya biar tulisanku lebih bermakna lagi. Blog ini aku usahain bukan buat bahas soal komputer kok :P
Posting Komentar