Alkisah ada seorang lelaki yang mempunyai umur 500 tahun lamanya. Selama hidup ia menjauhkan diri dari kehidupan manusia dan tinggal di sebuah gubuk di puncak bukit yang sunyi. Dia jarang bahkan hampir tidak pernah mendatangi kampung-kampung yang berpenduduk. Semua kebutuhan sehari-harinya dapat ia penuhi di sekitar gubuk tersebut. Ketika lapar ia cukup memetik umbi-umbian di sekitar gubuknya dan ketika haus atau hendak makan ikan ia hanya perlu menuruni bukit untuk menuju ke laut yang tidak jauh dari bukit tempat ia tinggal.
Singkat cerita, ketika akan menghadap malaikat di padang mahsyar ia ditanya oleh malaikat penjaga.
"Wahai fulan, apa yang hendak kau minta?" tanya sang malaikat
"tentu saja surga wahai malaikat" pinta sang lelaki dengan penuh percaya diri
"Kenapa kamu dengan percaya diri meminta untuk diberi surga?" tanya malaikat
"karena selama 500 tahun hidupku aku tidak pernah bermaksiat dan selalu beribadah kepada Allah SWT" jawab sang lelaki
"Ketahuilah wahai fulan, jika ibadahmu yang selama 500 tahun dibandingkan dengan nikmat Allah satu saja niscaya tidak akan bisa menggantinya" jelas sang malaikat.
Kemudian amal ibadah sang lelaki itu ditimbang dan benar saja, berat amalan lelaki itu selama 500 tahun kalah berat dengan salah satu nikmat Allah yang berupa penglihatan. karena itu, sang lelaki itu dimasukkan ke dalam api neraka.
Pertanyaannya lalu hal apakah yang dapat menyebabkan kita dapat dimasukkan ke dalam surga?
jawabannya adalah rahmat (kasih sayang) Allah SWT.
ya, hanya rahmat Allah lah yang bisa membuat kita dimasukkan dalan surga-Nya. Bukan amalan kita, bukan sedekah kita, bukan karena usaha kita deh intinya.
Lah terus kalo gitu gimana cara mendapatkan rahmat Allah?
caranya simpel kok. ada sebuah hadist yang berbunyi
sudah jelas kan? jika kita berwelas asih dengan makhluk yang di bumi maka yang di langit akan menyayangi. Jadi jika kamu ingin mendapat kasih sayang Allah maka kamu harus menyayangi makhluk-Nya yang di bumi ya :D“Sayangilah apa yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangi kalian,” (HR At-Tirmidzi).
Posting Komentar