Usia kepala dua memang berbeda ya. Seakan sudah tidak seharusnya bertingkah layaknya remaja tanggung ataupun bahkan bocah. Namun, masih belum sepenuhnya mampu bertingkah dewasa nan bijaksana. Masa depan yang semakin nyata dan dekat namun disertai ketidakjelasan yang nyata dan dekat pula.
Setiap kita sedang berproses. Entah itu proses yang disengaja dan by design atau mengalir apa adanya. Setiap kita memiliki tujuan yang ingin dicapai. Ingin menjadi best version dari diri masing-masing. Begitu juga aku dan kalian. Berjuang di jalannya masing-masing untuk menjadi versi terbaik diri masing-masing.
Terima kasih sudah menjadi salah satu booster yang baik (Semoga) dan supportive banget. Salah satu booster yang bisa buat gregetan sampai berminggu-minggu. Bahkan sampai lupa kenapa kok sampai gregetan hahaha... Memang lingkungan yang baik adalah yang selalu mendorong dalam kebaikan. Dan sekali lagi semoga kebaikan yang tercipta berasal dari hari nurani.
Tanpa ada yang bermaksud menggurui. Tanpa ada yang berniat mentgungguli. Tanpa ada desiran untuk saling menjatuhkan. Aku berusaha untuk netral. Tidak berlebihan. Tidak mengagungkan. Tidak menghinakan. Biasa saja. Berlomba secara sehat tanpa beban yang terlalu dibesar-besarkan. Karena niatnya untuk menjadi versi terbaik masing-masing kan?
Tentang pencapaian, etos kerja, pola pikir, rencana hidup dan sebagainya. Aku masih belajar. Dari manapun. Dari siapapaun. Belajar merendah untuk menampung semua tetesan ilmu yang ada. Mencoba hal-hal yang selama ini aku hindari. Memaksa diri untuk do the extra miles. Untuk apa? untuk menjadi versi terbaik diri ini. Memang belum maksimal. Alhamdulillah masih ada. Doakan terus meningkat ya. Kalian juga.
Sekarang aku lagi belajar mengolah emosi. Langsung terjun di kondisi yang sanagt emosional. Bergesekan dengan banyak kepentingan. Belajar melangkah dengan hati-hati. Berakrobat di antara kepentingan-kepentingan berbagai golongan. Kemungkinan gagal? tentu banyak. Kemungkinan berhasil? semoga.
Belajar integritas dan loyalitas. Mencoba setia pada meaning yang sudah aku tentukan semester 3 lalu. Apakah tetap kokoh atau mulai tergeser oleh rupiah? Ketika hidup tidak mempunyai arti yang ingin dibuat lalu buat apa? Aku banyak belajar. Mengejar tanpa arti itu melelahkan. Bersabar dengan arti itu membahagiakan. Tapi aku memlih untuk berlari dengan arti. Bahagia dapet. Begitu juga dengan rupiah. Meski tawaran yang lebih menggiurkan berdatangan. Aku harus belajar tentang loyalitas. Semoga lancar dan tidak mengecewakan ya.
Semangat buat proses yang kalian jalani. Perjalanan pendewasaan diri sepertinya memang panjang. Namun, kedewasaan kita akan jauh bermanfaat dari kekanakan kita kan?
se-ma-ng-at
Selamat 14 November!
Aula Rumah Kepemimpinan Surabaya, 13-November-2019, 23.45
Posting Komentar