It's Ok if You Forget Me

Sebagai manusia sering kali dibutakan oleh pujian, pengakuan dan sanjungan. Kita tak ingin dilupakan, malah sebaliknya, kita ingin selalu dikenang atas pencapaian-pencapaian kita, kesukseskan kita, kontribusi kita dan sederet hal-hal yang kita akui dan anggap hebat.

Tanpa sadar kita selalu mengkhawatirkan masa depan. Kita melakukan sesuatu dengan perhitungan-perhitungan apakah akan membawa keuntungan di masa depan. Hal ini tidak salah, sah-sah saja dilakukan. Tapi jika terlalu melampaui batasnya yang ada kita tidak akan menikamati saat ini melainkan selalu memikirkan masa depan - yang belum tentu kita miliki.

Misalnya ketika kita telah berhubungan dengan seseorang sekian lama kemudian berhenti untuk saling menghubungi. Banyak sebabnya, mungkin dulunya satu panitia sekarang kepanitian sudah selesai. Mungkin dulunya satu organisasi sekarang sudah demisioner. Bahkan mungkin dulu punya rasa yang sama dan sekarang sudah tidk berbekas. 

Ketika kita observasi kasus yang terakhir lah yang paling jadi drama dalam hidup bermasyarakat kita. Seseorang merasa ingin mengukit-ungkit kebaikanny ketika dulu masih bersama. Tidak rela jika mantan bahagia. Masih suka usil bahkan stalking yang meresahkan.

Pada kasus pertama dan kedua mungkin salah satu pernah membantu lainnya untuk mencapai sesuatu. Kemudian orang yang dibantu ini selanjutnya makin sukses daripada yang membantunya dulu. Karena tidak cukup bisa mengontrol pembawaan, orang yang dulu membantu merasa kurang suak dengan kesuksesan orang yang dulunya dibantu.

Mungkin aku dan kamu perlu belajar bahwa tidaklah mengapa jika kita dilupakan. Segala kebaikan kita dilupakan. Segala bantuan, waktu yang diluangkan, usaha yang telah dikerahkan seakan tidak ada bekasnya. Seakan tidak mempengaruhi kehidupannya.

Tidaklah mengapa, sungguh tidaklah mengapa. Masih ada milyaran manusia lainnya yang kita bisa coba bangun relasi dan bersosial dengannya. Masih ada milyaran kesempatan yang bisa membuat kita bahagia. Masih ada milyaran potensi, pintu yang belum kita buka untuk menemukan tempat kita akan diingat. Kita akan dianggap spesial dan diterima.

Kosongkan beban, isi dengan tantangan. Dan selalu ingat bahwa yang paling penting adalah diriu sendiri. Mau bagaimanapun manusia seluruh dunia tidak menganggap idemu, usahamu, dan komitmenmu. Jika kamu bahagia untuk melakukanya, lakukan, hidup hanya sekali dan jangan hidup untuk menyenangkan orang lain. Carilah kebahagiaanmu tanpa terikat orang lain, carilah rasa puasmu tanpa bergantung orang lain dan carilah arti hidupmu sepenuhnya dari dalam dirimu!

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search